PT NUSANTARA SEJAHTERA RAYA
Tika
Syifa Andini
Teknik
Informatika, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Gunadarma
E-mail:
tikasyifaadn@gmail.com
Abstrak
PT Nusantara Sejahtera
Raya adalah perusahaan yang mengelola bioskop yang mula-mula hanya bernama
Cinema 21. Setelah Cinema 21 didirikan, PT Nusantara Sejahtera Raya juga
mengelola Cinema XXI dan The Premiere yang dibuka pada 24 Januari 2004. PT
Nusantara Sejahtera Raya tidak hanya menjual tiket film-film yang berkualitas
saja, tetapi juga mengikuti perkembangan teknologi untuk memberikan
layanan-layanan yang semakin baik untuk kedepannya.
Kata Kunci : Cinema,
Teknologi, Film
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Seiring
berkembangnya teknologi informasi yang sangat pesat salah satunya pada
penggunaan internet. Beberapa tahun lalu fungsi telepon seluler baru sebatas
komunikasi dua arah yaitu percakapan. Kemudian teknologi berkembang dengan
ditemukannya protokol WAP yang memungkinkan penggunanya untuk mengakses
internet. Sehingga pada saat ini pengguna smartphone (telepon pintar) dapat
mengakses atau mencari informasi yang bersumber dari internet dengan
mudah.Internet saat ini tidak hanya menyediakan berbagai pengetahuan dan
informasi, tetapi internet juga dapat sebagai tempat untuk berbisinis.
Perusahaan – perusahaan besar telah menggunakan teknologi informasi dengan
membuat website perusahaan berbasis desktop maupun mobile yang tujuannya adalah
untuk mempermudah dalam kegiatan berbisnis. Melalui teknologi internet berbasis
mobile customer dapat melakukan transaksi hanya dalam sebuah genggaman yaitu
melalui smartphone (telepon pintar).
Berdasarkan
hal ini perusahaan PT Nusantara Sejahtera Raya yang mengelola bioskop Cinema
21, Cinema XXI, dan Premiere telah memberikan layanan penjualan tiket secara
offline maupun online yang dapat dibeli di website resminya yaitu www.21cineplex.com
atau dapat menggunakan aplikasi Cinema 21 untuk membeli tiket. Layanan yang
digunakan untuk pembelian tiket secara online dinamakan layanan M-Tix, pada
layanan ini pengguna tidak perlu antri untuk membeli tiket. Dengan demikian PT
Nusantara Sejahtera Raya membuat layanan menggunakan fasilitas internet dan
mobile internet dapat memberikan
keuntungan bagi perusahaan dengan adanya kerjasama dengan M-banking,
Tokopedia, dan lain-lain untuk kegiatan Top-Up atau mengisi saldo M-Tix. Selain
memberikan keuntungan bagi perusahaan, layanan ini juga memberikan keuntungan
bagi para pelanggan Cinema 21 dan Cinema XXI dimana pelanggan tidak perlu
berlama-lama antri untuk membeli tiket dan terkadang pelanggan yang sudah
mengantri dengan sia-sia karena tiket sudah terjual habis. Oleh karena hal ini
layanan M-Tix dibuat oleh PT Nusantara Sejahtera Raya atau Cineplex 21 Group.
PEMBAHASAN
1.1 PT Nusantara Sejahtera Raya
PT.
Nusantara Sejahtera Raya didirikan pada tahun 1987. PT Nusantara Sejahtera Raya
merupakan perusahaan yang bergerak di dunia hiburan dengan mengelola bioskop
yang mula – mula hanya bernama Cinema 21 yang berada di Jakarta dan kota-kota
lainnya di Jawa. Baru kemudian didirikan Cinema XXI dan The Premiere yang
pertama dibuka pada 24 Januari 2004 di EX Plaza Indonesia menjadi awal mula
berdirinya Cinema XXI dan The Premiere.
Studio
21 pertama dibangun di Jalan MH Thamrin Kav 21 oleh Sudwikatmono pada tanggal
21 Agustus 1987, setelah berhasil melakukan ujicoba sineplex dengan mengubah
ruang gedung bioskop Kartika Chandra menjadi beberapa layar. Studio pertama,
Sineplex di Kartika Chandra ini juga bekerjasama dengan Raam Punjabi. Nama “21”
diambil dari nomor kaveling jalan MH Thamrin di lokasi Studio 21 pertama
dibangun. Namun, ada juga yang mengatakan, bahwa nama itu sesungguhnya
merupakan akronim dari Su-Dwi-kat-Mono. Saat ini, Gedung Studio 21
pertama tersebut sudah berubah menjadi gedung pencakar langit Bill Tower. Pada tahun
1999 Sudwikatmono melepaskan jaringan bioskop 21 itu kepada partnernya, Benny
Suherman dan Harris Lesmana.
1.1.1
Cinema
21
sss
Cinema
21 memiliki jaringan bioskop terbanyak yang tersebar di seluruh Nusantara
sebelum Cinema 21 menguasai keseluruhan pangsa pasar penonton bioskop Indonesia
dengan memberlakukan harga jenis film yang diputar, sesuai dengan lokasi dan
target yang dituju. Setelah Cinema XXI berdiri, perlahan Cinema 21 berubah
menjadi jaringan bioskop kelas dua, dengan sebagian besar film yang diputar
merupakan film-film karya negeri sendiri dan film-film asing yang tidak diputar
di Cinema 21 lagi. Namun hal ini tidak berlaku di beberapa kota luar di luar
Jakarta yang belum tersedia Cinema XXI dan tidak banyak terdapat Cinema 21.
Pada
umumnya Cinema 21 telah dilengkapi tata suara Dolby Digital. Tidak hanya itu,
beberapa Cinema 21 bahkan mengadaptasi suasana dan kenyamanan yang setara
dengan Cinema XXI. Namun sekali lagi, hal itu berdasarkan pangsa pasar yang
dituju dan perjanjian dengan pengelola mal.
1.1.2
Cinema
XXI
Cinema
XXI pertama kali didirikan di Plaza Indonesia Entertainment X’nter pada bulan
Januari 2004, dengan 4 buah teater regular dan 2 buah teater Premiere. Cinema
XXI yang diberi nama Studio XXI ini merupakan satu-satunya Cinema XXI yang
menggunakan sofa empuk di keseluruhan studionya, dan memiliki sertifikat THX
untuk semua studionya. Tanggal 1 Juli 2014 adalah hari terakhir beroperasinya
Cinema XXI di tempat ini. Mayoritas film-film yang dipputar di Cinema XXI
merupakan film-film Hollywood, baik yang terbaru, ataupun yang telah tersimpan
lama. Namun beberapa XXI juga turut memutar film Indonesia, sesuai dengan
lokasi dan pasar pengunjung pusat perbelanjaan yang bersangkutan.
Beberapa
Cinema 21 turut direnovasi menjadi Cinema XXI, dengan penambahan karpet,
perubahan desain, dan penggantian kursi studio. Setiap tahunnya, kemunculan Cinema
XXI di kota-kota besar terus meningkat, menggantikan kemunculan Cinema 21. Tidak
hanya itu, beberapa Cinema XXI maupun 21 masih terus melakukan pembenahan.
Di
penghujung 2008, seirung dengan perkembangan teknologi 3D dan makin maraknya
film-film berbasis format tersebut, Cinema XXI turut mengaplikasikan teknologi
Dolby Digital Cinema 3D di beberapa XXI yang memadai. Pada November 2013,
Cinema XXI memperkenalkan sistem suara Dolby Atmos, pertama kali diluncurkan di
Studio Epicentrum.
1.1.3
The
Premiere
The
Premiere ditargetkan untuk pecinta film yang menginginkan fasilitas yang lebih
mewah, suatu konsep bioskop yang dilengkapi dengan segala kemewahan yang ada,
termasuk di dalamnya lobby khusus, kursi khusus layaknya kelas bisnis dalam
pesawat dan juga selimut kemewahan-kemewahan lainnya.
1.2 Produk dan Jasa
Produk
yang ditawarkan oleh PT Nusantara Sejahtera Raya adalah penjualan tiket film
yang ada di bioskop-bioskop milik PT Nusantara Sejahtera Raya yang terdapat di
beberapa kota besar di Indonesia. Penjualan tiket dilakukan secara konvensional
dimana pembeli harus datang dan mengantri di loket-loket yang tersedia untuk
membeli tiket film yang akan ditonton. Selain memberikan layanan secara
konvensional, PT Nusantara Sejahtera Raya juga membuat layanann penjualan
berbasis IT dengan menggunakan M-Tix. Layanan M-Tix (mobile ticketing) pembeli bisa
melakukan pemesanan tiket melalui aplikasi Cinema 21 atau mengunjungi website resmi dengan adanya M-Tix pembeli tidak perlu mengantri untuk mendapatkan tiket. M-Tix salah satu bisnis informatika, karena M-Tix melakukan penjualan tiket secara online melalui website maupun aplikasi.
Untuk
melakukan transaksi menggunakan M-Tix terdapat beberapa tahapan sebelum
melakukan transaksi, yaitu registrasi M-Tix:
1. Pelanggan
harus mendaftarkan diri terlebih dahulu melalui aplikasi Cinema 21 atau melalui website resminya, kemudian mengisi data lengkap sesuai dengan KTP/SIM/PASPOR.
2. Selanjutnya
pelanggan memasukkan nomor telepon dan email tujuannya adalah untuk verifikasi,
kemudian tentukan PIN sebagai password aplikasi.
3. Masukkan
kode aktivasi yang dikirim oleh Cinema 21 melalui SMS.
4. Jika
sudah terdaftar bisa masuk ke aplikasi Cinema 21 dengan memasukkan nomor
telepon dan PIN yang telah dibuat.
Syarat
dan Ketentuan M-Tix Cinema :
1. Setiap
pembelian tiket M-Tix akan dikenakan biaya Rp 1000,-/tiket.
2. Maksimal
pembelian tiket adalah 10 tiket perhari.
3. Maksimal
pembelian tiket untuk jam tayang yang sama adalah 8 tiket.
4. Transaksi
tiket yang sudah berhasil tidak bisa diubah atau dibatalkan.
5. Jika
terjadi perubahan atau pembatalan tayangan film oleh pihak bioskop, pelanggan
bisa menghubungi pengelola bioskop yang bersangkutan atau layanan pelanggan
M-Tix.
6. Status
transaksi bisa dilihat di website atau aplikasi Cinema 21 pada menu M-Tix (di
inbox atau riwayat pembelian.
7. Informasi
transaksi yang sukses dan gagal juga akan dikirim melalui SMS.
8. Gunakan
kode booking atau barcode yang telah diterima setelah melakukan pemesanan untuk
mencetak tiket di bioskop.
Sumber :
Komentar
Posting Komentar